Swaminya, Berto, justru menjadikannya seseperti seorang gundik murahan. Mas Berto mengangguk-angguk mendengarkan ucapakanku.Kemudian ia melanjutkan,“Kamu tahu maksud kedatangan Su’eng tadi sore. Bokep Mom Aqu tak pernah menanyakan pekerjaanmu, jadi lebih baik kamu juga sperti itu”, katanya.Aqu baru bisa menerka-nerka apa aktivitasnya sewaktu suatu malam, dia memintaqu untuk menjual gelang yg kukenakan. Akan tetapi aqu tak pernah mengeluh. Kulihat swamiku menerimaqu dgn muka tertuduk dan berbicara sejenak sementara aqu masuk ke kamar anakku untuk melihatnya sesudah seharian tak kuurus.Sesudah kejadian itu, aqu dan swamiku sempat tak berbicara satu sama-lain, sampai akhirnya aqu luluh juga saat swamiku minta maaf atas kelaquannya yg menyebabkan masalah ini sampai terjadi, tetapi hal itu tak berlangsung lama, swamiku kembali terjebak dalem permainan judi. Selama hidup baru pertama kali ini, aqu pergi untuk menginap di hotel.Sewaktu pintu kamar di ketuk oleh Mas Berto, beberapa saat kemudian pintu kamar terbuka, dan kulihat Su’eng menyambut kami dgn


