Sementara aku dibawahnya hanya bisa memejakan mataku dalam dalam sembari menengadah menikmati kebringasan dirinya.“Sssh…. Bokep JAV Saya nila..”Ia kemudian mengulurkan tangannya ramah sambil tersenyum manis.“Doni..” Ujarku pelan sambil menjabat ringan tangannya.Jujur aku jadi agak salah tingkah dan kikuk. Begitu dahsyat hingga mentok penisku habis ditelan bulat-bulat oleh kemaluan mbak nila. Sekali ini aja loh. Mmmwwaaacchh…” Balas mbak nila.Entah bagaimana kami berdua bisa berbicara begitu kotornya, saling melempar kata-kata vulgar tidak senonoh. Antara penghuni kosan bisa saling akrab dan erat meskipun berjauhan kamarnya, berbanding jauh dengan keadaan kosanku yang sekarang dimana hampir setiap penghuninya tidak saling kenal mengenal.Singkat cerita, akupun jadi cepat akrab dengan mbak nila penghuni kamar seberang kosanku (mungkin karena kami sesame pernah tinggal di bandung). Napasnya tersengal-sengal hebat seperti baru saja habis berlari puluhan kilo.




















