Lagi-lagi Pakdhe membisikiku kalau rasa sakit itu akan hilang dengan sendirinya. Aku merasa lega saat Pakdhe menghentikan gerakannya. Bokep Jilbab/Hijab Tubuhku mulai melayang. Aku tidak tahu mengapa ini terjadi. Tubuhku gemetar dan lututku lemas. Pistol gombyoknya tanpa ampun menghajar lubang kemaluanku.Perlahan-lahan napsuku mulai bangkit lagi menerima tusukan-tusukan pistol gombyok Pakdhe. Kegadisanku telah terenggut oleh Pakdhe. Aku hanya memejamkan mata karena lemas dan malu karena untuk kedua kalinya aku berhasil digagahi Pakdheku sendiri. Aku merintih kesakitan dan air mataku mulai mengalir. Hampir saja kepalaku terbentur daun pintu saat aku berusaha melihat apa yang mereka perbuat lebih jelas. Dengan tangan bertumpu pada dada Pakdhe yang bidang aku terus menggerakan pantatku memutar dan maju mundur.




















