Pendek kata, akhirnya
kami makan satu meja.Sambil makan, kami mengobrol. Dari tadi aku tidak menyadarinya.“Mi, apartemen siapa nih?”“Apartemennya Fitri. Bokep HD Emangnya Tia kenapa?”Aku menghela nafas. Lembut..”Fitri meraih dan membimbing kedua tanganku dengan tangannya untuk mengenggam payudaranya. Gue butuh penyaluran dong!Untung badannya kecil, jadi kadang-kadang gue paksa dia.”Andri tertawa. Loe jangan macem-macem ya Van!” kecam Andri.Aduh.., kelihatannya dia marah.“Sorry! Nikmat dan puas sekali rasanya. Aku terbengong beberapa saat.“Tia!..!” aku mengguncang-guncang tubuhnya.“Umm.. Kulihat dari
sudut pandangku, kedua bagian bawah payudara Fitri yang menggantung
mempesona.Ukurannya lumayan juga. Joe udah dua minggu pergi. kita juga hampir sampe nih..”Aku heran. Aku jadi teringat saat pesta di rumah Joe. Lagi gue perkosanya nggak kasar.”“Mana ada perkosa nggak kasar?” Andri tertawa lagi. Tapi di ranjang jelas ada masalah. Aku lapar.“Ya udah, Ivan makan lagi aja deh..
