Dulu waktu kami masih pacaran hampir selusin kali kami bubar dan balik lagi. Segera kutinggalkan teman-temanku dan menuju rumahnya.Jam 23.00. Bokep Brazzers “Pak Ricky, telepon dari Felly,” Indri, sekretarisku di interkom. Buat mereka life style seperti ini murah bukan main. “Udah bangun?”
Kuberikan senyumku yang termanis. Tidak sampai satu menit ia sudah masuk dan mengunci pintu ruanganku. Entah mengapa aku tidak dapat lepas darinya.Kalau aku tidak bertemu dengannya, tidak ada sama sekali rasa kehilangan atau kangen atau apalah namanya. Malah sebenarnya aku hanyalah Social Drinker yang hanya kebetulan agak terlalu social semalam. Ternyata..?Tidak ada yang jelek dari Felly. Tapi mengapa setiap ketemu dengannya aku selalu merasa membutuhkannya. Selain kapabilitasnya yang terjamin, blow job-nya juga bukan main. Sampai akhirnya Felly keluar dari kamarnya.




















