Melingkarkan lengan kananku di lehernya, lalu menyelusup lagi ke arah buah dadanya yang tak berbeha itu. Oh, aku sudah agak berpengalaman, senyum itu bisa kuartikan mengijinkan.Dan senyum itu membuatku seperti robot, menghampirinya dengan hati penuh harap dan hasrat.Mama masih tersenyum, dengan sorot pandang yang lain dari biasanya. Bokep Jepang Mungkinkah diam-diam Mama sudah mengatur untuk mempermudah agar aku bisa langsung menyentuh kemaluannya? Padahal tadinya aku sudah siap untuk dimarahi sekalipun.Dan karena Mama tidak berontak, aku jadi merasa mendapat angin baik. Bahkan ketika tangan kiriku merayap terus ke arah pangkal pahanya, dia malah tersenyum sambil menatapku dengan bola-bola mata bergoyang. Bisa saja aku memanjat ke atas bak mandi, tapi kepalaku akan kelihatan dari sebrang sana, takut malah Mama marah nanti.Aku jadi seperti orang linglung. Sejauh itu aku dan Mbak Ning bisa merahasiakannya. dengan tegas kujawab, Belum. Tapi kalau kubanding-bandingkan, Mama jauh lebih mulus.










