“Tenang aja Pak, saya juga tahu diri kok, yang penting saya nggak mau perjuangan saya selama ini sia-sia,” jawabku dengan tersenyum kecil. Dia mengelus-elus rambutku dan mengelap dahinya yang sudah bercucuran keringat dengan sapu tangan.Namun ada sedikit gangguan di tengah kenikmatan. Bokep Family bahasa dan kulihat lampunya masih nyala. Tak lama kemudian aku merasa dunia makin berputar dan tubuhku menggelinjang dengan dahsyat, aku mendesah panjang dan melingkarkan kakiku lebih erat pada pinggangnya. Penis dalam genggamanku itu kucium dan kujilat perlahan disertai sedikit kocokan. Belakangan dia melepaskanku juga dan menyuruh menyelesaikannya dengan mulut saja. sempurna sekali tubuhmu ini dik, pasti rajin dirawat ya,” pujinya sambil meremas pantatku.Aku hanya tersenyum kecil menanggapi pujiannya lalu kubenamkan kembali wajahnya ke payudaraku yang sebelah, diapun melanjutkan menyusu dari situ. Dengan lemas dan pucat aku melangkah keluar dari situ dan hampir bertabrakan dengan Bu Hany yang menuju ke ruangan itu.




















