Penisku masih terus menghunjam di vagina Mbak Titis. Bokep Tobrut Terus terang, aku ga suka ama bosku. Muluntuku pun mulai menghisap gundukan indah Mbak Titis. “Mbak…” aku menahan sebentar penisku. “Ouhh… Mas…”, tangannya meraih rambuntuku dan menjambak pelan. Sampai di tetek yang sebelah kiri kukecup pelan putingnya. Setelah ketemu, kuloloskan talinya pelan. Perlakuanku beda kali ini. Dan lebih kaget lagi karena itu adalah tangan Ibu Titis yang sedang berjongkok di samping kursi yang aku duduki. “Iya, Bu”, jawabku cepat sambil mengalihkan pandanganku. “Halo mas, loh mukanya kok merah gitu”, sapa Rani sambil membereskan form request di meja. Sodokanku di vaginanya kupercepat sementara remasanku semakin kuat di teteknya.
