Maka aku beringsut,turun dan mencari Handbody,lalu terburu2 naik lagi takut ketinggalan pertunjukan.Sesampai dilobang atap,nampak Winda sedang mengelus elus buah dadanya sambil menatap kaca,kadang matanya merem,mungkin dia berhayal sesuatu atau mungkin juga sekedar mencuci payudaranya,tapi bagiku hal itu semakin merangsang birahiku,apalagi ketika pelan2 dia mengusap2 kemaluannya,lalu pahanya dibuka lebar sambil duduk dipinggiran bak mandi,aku semakin menggigil,nafasku memburu seperti kuda habis berlari,nampak lubang kemaluanya memerah,dengan kelentitnya yg merah kecoklatan.Tiba2 dia mengeluarkan sesuatu dari gundukan handuknya,dan astaga….aku kaget setengah mati,rupanya Winda membawa buku porno,ia nampak terpesona dengan gambar2 kemaluan laki2 yg sedang melakukan persetubuhan dengan bernbagai gaya. Tak lama kesdaranku mulai kembali walau tidak sepenuhnya,Winda nampak berjalan melewatiku,kemudian memperhatikanku,lalu memperhatikan TV yg menyala.Lalu ia mendekati wajahku,memperhatikanku,sambil mengambil remote ia bicara kepadaku.“ Om Di,TVnya Win matikan ya,gak ada yg nonton.”“ Aku malas menjawab,dan tetap memejamkan mata. Bokep Thailand Namun aku tetap pura2 tertidur,berusaha mengatur nafasku agar dikira benar2 tidur,walau sebenarnya badan ku












