Tiba-tiba hujan turun dengan lebatnya. Kuajak Maya untuk makan bakso di seberang jalan.“Buru-buru nggak May? Bokep Montok Maya memeluku dan menjilati daun telingkau. Toket sebelah kanan kuhisap, sementara sebelah kirinya kuremas-remas dengan tangan kananku.Tangan kiriku mengelus-elus pipinya dengan halus. Matanya terbelalak, tanganya mencengkram kuat punggungku, ,ulutnya menggigit dadaku sampai merah. Sambil melangkah kubisikkan di telinganya,
“Pakai kondom nggak?”
“Terserah kamu aja”Aq jarang pakai kondom, apa lagi nawarin teman kencanku untuk pakai kondom dalam bercinta. Sampai sekarang aq tak pernah bertemu lagi denganya. jangan di sini” katanya sambil mengedikan matanya.Alamaakkk, apa lagi yang terjadi setelah ini? Aq pun sangat terangsang. Aq siap untuk menyemburkan pejuhku.“Maya, aq mau sampai… bentar lagi Mayy.. Aq saat itu memang sudah siap payung lipat karena waktu berangkat dari rumah langit terlihat gelap. Maya bangkit dan segera melucuti pakaianya sampai bugil.




















