“Heh..!”, katanya sambil tertawa dan menepuk bahu saya, “Ngeliat apaan hayo, ngeres deh lo!”. Bokep Nafas kami sudah saling
memburu. Dia sama sekali tidak berontak
dan mulai memejamkan matanya menikmati percumbuan ini. Akhirnya saya mulai meraba dan
meremas-remas salah satu buah dadanya dan kembali saya lumat bibir
mungilnya. Terlebih ketika saya julurkan lidah saya lebih dalam masuk ke
liang vaginanya sambil menggeser-geser ke clitorisnya. Tangan saya mulai naik lagi. Tanpa buang waktu lagi, saya
menjulurkan lidah untuk menjilati bibir vaginanya dan clitorisnya yang
tegang menonjol. Secara tidak
sadar, saya menatap tubuh segarnya dan membuat Susan bingung. Lalu Susan mengambil tangan saya,
menggandeng dan menarik saya ke ranjangnya. Perlahan tangan
saya meraba kedua pahanya lagi dan rabaan mulai naik menuju pangkal
pahanya. Saya lumat lagi
bibirnya sambil saya bawa tangan saya ke belakang tubuhnya.




















