sesudah benar-benar sepi, aku mengendap-endap masuk ke kamar Mbak Ningrum. Jari tengah aku gunakan untuk mebelai-belai bibir luar kemaluannya yang sudah sangat basah. Bokeb Sementara aku juga merapihkan kembali celana aku. Aaacchh..!”Aku tetap menghisap klitorisnya. Bibir Mbak Ningrum yang mungil memang sangat merangsang semua laki-laki yang melihatnya.Ciuman yang lembut dengan usapan-usapan tangan aku ke arah putingnya, membuat birahi Mbak Ningrum juga cepat naik. ” pinta Mbak Ningrum sambil senyum penuh arti. Kelihatan sekali kalau Mbak Ningrum menahan nafas, tandanya agak sedikit tegang, seperti gadis yang baru pertama kali main senggama. Akhirnya aku masukkan burung aku ke sarangnya dengan sangat perlahan.Kedua tangan Mbak Ningrum meremas pundak aku. Aku langsung pergi ke kamar, pura-pura tidur. Kami berdua telentang di jok kami masing-masing, dengan kemaluan kami yang masih terbuka. Untuk memberikan tambahan sensasi kepada Mbak Ningrum, maka kedua putingnya aku usap-usap dengan kedua jari tangan, dengan mulut tetap menyedot dan




















