Tapi secuplik-secuplik kata-kata sepasang kekasih itu terdengar juga.“Lagi… difoto.”“Kamu lagi ngapain yang?”“Apa…?”“Kok… kok gitu sih?”“Kok kamu gitu sih??”“…”“Brengsek!!”Heh? Udah gitu aku dilihatin banyak orang… Sampai deg-degan, takut ketemu kenalan. Bokep Tante Menggoda dengan memerosotkan satu tali bahu tank-top. Aku bertanya-tanya, apa dia tipe yang kalau sedang stres jadi banyak makan. Kuikuti dia keluar. Kuperhatikan sekeliling, Jordy sudah menyiapkan lampu-lampu kilat. Lewat telepon.“Om…” katanya lirih.“Ada apa, Bel?”“Om temuin aku dong sekarang,” katanya.Waktu itu aku baru selesai makan malam bersama Hedy di rumah. “Dipikir-pikir, buat apa juga. Kulitnya agak gelap tapi mulus, tubuhnya jangkung, rambutnya kecoklatan alami. Waduh. Aku dan Jordy memasang kamera masing-masing menghadap satu latar netral. Aku duduk di sana, Belinda duduk di sebelahku.“Apa Hedy udah jelasin aku mau difoto gimana?” tanya Belinda.“Nggak tuh Bel, dia cuma bilang kamu minta difoto.”“Nah, gini Om,” Belinda tersenyum sementara kedua tangannya saling genggam.
