Dia menatapku dan aku masih menatap kontolnya tadi. Dia sangat suka lobang kencingnya dikilik-kilik seperti ini dan berkali-kali dia menghembuskan nafas yang berat dan memburu.Apalagi saat seperti aku memasukkan kepala kontolnya yang besar ke dalam mulutku. Bokep China Tanpa ragu dia kemudian naik ke atas meja tempat biasa untuk jualan dan tidur terlentang. Aku tak menjawab apapun, karena aku masih antara bingung dan takut. Jalanan sepi hanya ada aku dan dia. Aku menghisap kuat-kuat kepala kontolnya sehingga dia menggelinjang tidak keruan. “Tenang aja, ini tempat gue biasa ngentot ama tuh tukang-tukang becak di depan.” Aku kaget bagai disambar petir. Tapi dia kencing pas di bawah lampu jalan, jadi aku bisa melihat dengan jelas kontolnya yang memuncratkan air kencing. Aku sangat suka precum sehingga lidahku kini bermain di lobang kencingnya dan menjilati precumnya yang terus mengalir keluar.




















