Sungguh aku
menikmati seluruhnya tubuh bu Ida. Bokep Crot Part time begitu. Setelah
mengetahui manajemen perusahaan bu Ida lalu saya
menawari program akuntansi dan keuangan dengan
komputer, dan bu Ida setuju bahkan senang. Saya tersenyum senang. Udara terasa dingin,
saya mendekapnya makin kencang. Tanganku
mulai aktif memainkan selakangannya, yang ternyata
basah itu. Aku menjadi semakin
terangsang dalam permainan yang indah ini.Sejenak jeda, kami saling berpandangan dia tersenyum
manis bahkan amat manis, dibanding waktu-waktu
sebelumnya. Tanganku
mulai aktif memainkan selakangannya, yang ternyata
basah itu. Menakjubkan! Walaupun sudah cukup umur
wanita ini tetap jelita. Dia mengerang lembut, ketika jemariku
menyentuh bibir vaginanya. “Kamu ganteng banget, Min, tinggi badanmu berapa, ya?”,
bisiknya. Tiba-
tiba suatu dorongan tenaga yang kuat sampai diujung
senjataku, aliran darah, energi dan perasaan terpusat di
sana, yang menimbulkan kekuatan dahsyat tiada tara. Aku cium
lembut bibirnya, dan dia menyambutnya. Pegawai bu Ida ada tiga cewek di kantor, tambah saya,
belum termasuk di lapangan. Lalu saya bimbing dia ke kamarnya,
bagai kerbau dicocok hidungnya bu Ida menurut saja.




















