Vaginaku segera banjir oleh cairan cintaku, semuanya dijilat bersih. Bokep India Mataku memandang penisnya yg melemas, masih basah berlendir.“Kak Edo… saya terima kenyataan. Malamnya, hujan lebat mengguyur Jakarta. Aku mencium wangi lendir membasahi hidungku. Kak Edo masih tertidur pulas. Memandang wajah yg tampan itu, berkhayal bahwa lelaki ini menjadi milikku. Menerobos. Kami sudah, well, sering nonton pasangan yg begituan di sana sini. Terasa dingin di sore yg panas itu. Aku merasa… sakit. Aku menggoyang pinggul bak pedangdut, membuat putaran dan pelintiran serta erangan. Bawa ke tempat cucian, masukkan ke ember untuk direndam semalam. Sungguh.” Aku menggelengkan kepala. Atau bermaksud lain. Dalam-dalam. Jika aku tdk menjadikannya tuan, maka… maka hatiku akan sakit. Mengangkang. Apakah ini cinta? Aku menghisap kepala yg merah muda itu, seperti mengulum lolipop. Ujung penisnya menyentuh vaginaku.
