Tapi semakin aku melihat wajah cantiknya, semakin ingin rasanya aku mengakhiri permainan ini. Ibu sudah sehat?” kataku basa-basi “ah, saya sebenarnya juga tidak merasa sakit kok” jawabnya sambil tersenyum dan menyalakan netbook-nya. XNXX Jepang “boleh tangan saya masuk Cin?” tanyaku sambil tetap menikmati permainan lidahnya.Kali ini jemariku sudah mulai berani menyusup melalui bagian bawah kaosnya dan meraba bagian punggungnya. Bu Chintya sudah tidak malu-malu lagi untuk mengerang. Kali ini, bibirku menghisap lembut bagian klitorisnya. Kalau kamu perhatikan bisa jadi masukan buat TA-mu” katanya sambil membesarkan volume TV “ini tentang budaya Jepang jaman PD 2, ini bisa jadi referensi blablabla..” begitu lanjutnya menerangkan. Sorot matanya yang tajam itu seolah melucuti mentalku yang tiba-tiba hancur runtuh.Dia benar-benar menelanjangi mataku dengan wajah cantiknya yang sangat dekat dihadapanku, sangat-sangat dekat. Kalau tidak, silahkan cari pembimbing lain saja” kata Bu Chintya dengan nada tegas.“ngomong-ngomong kamu mau minum apa?




















