Kuharap tidak,” desisnya kemudian. Bokep Ojol “Jangan hentikan aku,” desisku. Tubuhnya lalu bergerak ke kiri dalam ayunan yang lembut. Seperempat jam kemudian setelahnya, kami sudah saling bercanda tentang setiap orang yang menghadiri resepsi tersebut. Mau memaafkanku?” Ia menatap mataku lama. Ia menoleh, alisnya berkerut saat memandangku. Aku baru sadar, bahwa jarak antara wajahku dengan wajahnya hanya sekitar tiga puluh senti. Ia menarik bibirnya, tersenyum dan berkata, “Aku tidak melakukan sesuatu yang salah, bukan?”
Aku tak tahu harus berkata apa. Persetubuhan pertamaku. Satu kejapan mata kemudian, kurasakan sebuah kerinduan.,,,,,,,,,,,,,,,, “Ahhh,” ia mendesah saat kulakukan itu. “Jangan menjauh.” Aku menoleh dan memandangnya. Belum.. Sedikit gusar aku melangkah mendekatinya, lalu menarik sebelah pahanya. Kuangkat tubuhku ke atasnya, dengan sebelah kaki menopang di sofa, dan sebelah lagi menopang di lantai. “Baiklah,” ucapnya, “ke sini. Ia menoleh dan menatapku dengan heran. Aku tak perduli. Akhirnya aku menawarkan untuk mengantarnya pulang. Waktu membawa keheningan.




















