Lalu kuganjal mulut Arya dengan mulutku.“Apa, kamu bisa apa..”Aku melepaskan baju dan celanaku. Mau nyodomi aku? Bokep Crot Nyesel nolak aku?” tanyaku sinis. Aku persilakan dia. “Iya, tapi aku kan lupa, nomorku udah sering ganti” Lalu aku menyebutkan nomorku. Setelah beberapa menit, dia membisikkan bahwa dia ingin menyodomiku lagi. Kalau sampai ada yang mendengar. Dasar homo tak tahu malu! Sambil Arya merasa keenakan, tanganku mulai mengelus-elus lubang pantatnya dan dia mengerang-erang karena kegelian.“Kenapa? entah berapa kali spermaku muncrat di dalam anusnya. Aku mengerang-erang keenakan. Mungkin dia biasa melakukannya pada ceweknya. “Udah, gimana kalo aku putusin dia, kamu seneng?”
“Sebenarnya nggak perlu segitu, asal kamu mau nyediain waktu buat aku, aku udah seneng kok”Setelah lama diam, dia bicara lagi.“Li, kamu mau kan nangani lagu-lagu baruku buat album besok?” Sambil menepuk pundaknya, aku menjawab. Berapa nomor handphonemu?” Wah, rupanya dia jadi luluh.
