“….siap Boss, ntar aku kabari begitu sampai….daaaag sayang” kataku mengakhiri pembicaraan, takut aku tak tahan lagi menahan kenikmatan yang tengah melanda.Meja itu bergoyang keras seirama gerakan Iwan terhadapku,di atasnya kami masih bersetubuh dengan pakaian lengkap meski pakaianku sendiri sudah berantakan tak karuan, antara pakai atau tidak sepertinya tak ada bedanya, dengan bebasnya dia mengacak acak penampilan dan make up yang sebenarnya untuk Pak Toni. Bokep Mom Orgasme kedua dia alami, padahal aku belum apa apa.Babak ketigapun kami lalui dengan tanpa “greget” bagiku, semua biasa biasa saja meskipun aku tahu Pak Toni berusaha keras untuk memuaskanku tapi dia tidak berhasil melakukannya.Hingga pukul 12 tengah malam kami melakukannya sekali lagi, 4 babak telah kami lalui dengan cepatnya tanpa satu orgasmepun kuraih, apalagi babak terakhir dia minta orgasme di mulut.Beberapa menit kemudian dia meninggalkanku sendirian di kamar itu, untuk kembali ke pelukan istrinya yang tinggal satu lantai di atas kamar ini.











