Seminggu sebelum kampanye terbuka dimulai, Ayahku menyerahkan jadwal kampanye bergilir kepadaku, 2 minggu dan 2 kali Ayahku mendapatkan jadwal untuk berorasi di depan simpatisannya. Bokep Montok umh”“Aaaaaaaah! Dibenamkannya wajahku ke selangkangannya sehingga aku sulit bernafas.“Ooooh……! Ooooh……! Ooooh…” kejantananku ditelan habis oleh vaginannya.“Spesial buat kamu kak, muaaaah” katanya, sambil mengecup bibirku.Pinggul Reza mulai mengayun. hehe”“Apaan sih kak,” sambil menundukkan wajah merahnya.Sebenernya jarak yang di tempuh dari kawasan Pemuda menuju Genuk relatif dekat, karena waktu sudah sore, daerah Kota Lama yang kulewati tergenang rob, kendaraan macet berjejer menghindari air laut yang pasang. tunggu sebentar Kaaaak!.. Kalo ayu kan buat cewek kak”“Moso?” tanyaku sambil mendekatkan wajahku“Iya,” Reza juga memajukan wajahnya, kali ini dia mulai beraniCup, kecupan, kecupan kecil, berganti lumatan, berubah jadi hisapan, lidah kami saling beradu di dalam bibir kami, Reza merangkul leherku, kupeluk dia, kuusap punggungnya. Aku mau jalan ke pantai sama anak anak, mau ngilangin stres mah.











