Wah, bener-bener sori ya, jadi ngeganggu mandimu..”, kata Windy lagi.“Ehm.., nggak apa-apa kok Win.”, jawabku terbata-bata karena nggak kuat menahan nafsuku..Tanpa kusadari, penisku semakin menyembul dan membuat handukku hampir copot. Tapi Windy tidak marah, malah sepertinya ia sangat menikmati permainan mulutku.Bosan bersikap pasif, Windy pun melepaskan celana pendekku dengan penuh nafsu, sehingga tampaklah olehnya penisku yang sudah berdiri tegak hingga keluar dari pinggang celana dalamku.“Besar sekali burungmu Dino! Bokep Rusia Aku bahkan hampir saja mau.. Oh, ternyata Windy masih mengenakan pakaiannya, tidak seperti dalam bayanganku.“Dino, aku bisa pinjem handuk nggak? AAHHMMHH..!!” kami berdua mencapai klimaks pada saat yang bersamaan.Setelah permainan yang dahsyat itu, kami sama-sama terlelap di kamarku.Sewaktu terbangun ternyata hari sudah malam. Aku membayangkan bagaimana tubuh seksi Windy hanya berbalutkan BH dan celana dalam saja.




















