Coba kamu bilang, KONTOL!!”
“Eh, mas…” aku ragu-ragu dan malu untuk mengatakan itu, karena terus terang, seumur-umur aku belum pernah mengucapkan itu. Film Porno “Huuh, massss… aaahhh…” aku sudah tidak peduli lagi siapa aku ini, aku hanya ingin meraih kenikmatan. Memang sudah menjadi kebiasaan setelah Andi orgasme, aku menjilati kelaminnya, membersihkan sisa-sisa cairannya dengan lidahku. Oh, rasanya nikmat sekali, dan perasaan geli ini semakin menjadi-jadi ketika goyangan tubuhku di atas tubuhnya makin kupercepat. Kugerakkan pinggulku naik turun, mengocok-ngocok kemaluannya yang sedang tegak dengan sempurna itu. Aku mulai mengatur nafasku, orgasme yang kurasakan tadi benar-benar luar biasa. “Aghh… Lin… agghhh…” kini mas Herry semakin cepat menggoyang pinggulnya, menghujamkan kemaluannya ke liang kelaminku. Andi berhasil mengobrak-abrik pertahananku. Kuremas kain seprai kasurku, rasanya nikmat sekali.




















