Namun aku tak tahu apa yg membuatnya kecewa.“Ada apa, Lin?”, tanyaku tak mengerti perubahan sikapnya yg begitu tiba-tiba. Bahkan dia menekan dadanya yg membusung padat ke dadaku.“Memangnya aku harus bagaimana?” aku malah balik bertanya. Bokeb Sesaat aku tersentak kaget, tak menygka kalo Lidya akan seberani itu. Namun aku diam saja, malah menatap wajahnya yg cantik dan begitu dekat sekali dgn wajahku. Tak banyak yg kami obrolkan, karena Tante Amanda sudah kembali lagi dan memberikan Bobby padaku sembari terus-menerus memuji. Dan aku selalu menganggapnya sebagai kawan biasa saja. “Siapa namanya?” tanya Tante Amanda lagi. Namun nggak mau dirayakan. Tentu saja aku jadi gelagapan karena tak bisa bernapas.










