Tanpa kami sadari rupanya hujan badai sudah reda. Bokep Live Kecantikannya jadi buah bibir para cowok lanang seantero kota. Aku menjawab singkat-singkat saja seperti orang blo’on. Apalagi kalau kelihatan paha. “Gimana kalau saya temani Tante supaya tidak takut?”, aku sendiri terkejut dengan kata-kata yang keluar dari mulutku, mungkin karena sudah mengantuk sangat. Dia takut sekali karena sewaktu masih hidup tetangga itu mengatakan kepada banyak orang bahwa sampai di kuburpun dia tidak akan pernah berbaikan dengan Tante Ratih.Lanjutannya ketika aku pulang dari latihan sepakbola, ibu memanggilku. Aku juga nekad mencoba kalau mereka main catur di rumah Tante Ratih. Aku tak menjawab. Semuanya putih mulus mirip artis filem Jepang.Semula aku ragu bagaimana memulainya. Karena gugup. Dan saban melihat perempuan cantik syahwatku naik ke kepala. Goblok bener. Jangan buru-buru seperti tadi.”
“Iya Tante, janji”.Dan kamipun melakukannya lagi. Wajah itu juga kelihatan letih sekali. Kuremas buah dadanya dan tak sabaran lagi kedua kakiku










