jangan di situ..!”Aku memeluknya dan membelai rambutnya, “Nggak Von. ohh.. Bokep Indo Sore ini pulang kantor..” langsung aku berbicara tanpa basa-basi.“Mh.. dan aman.. Tidak dapat kuucapkan dengan kata-kata kenikmatan yang kurasakan pada seluruh tubuhku.Kumaju-mundurkan pantatku dengan cepat sehingga terdengar ‘keceplok’ perutku menghantam pantatnya seiring dengan semakin liarnya aku menyetubuhi Ivone dari belakang. Kadang turun ke buah dada dan putingnya. Kutancapkan penisku sedalam-dalamnya di lubang anusnya yang sempit itu, terus hingga muncratan mani terakhirku dan penisku melemas seketika di dalam pantatnya.Aku ambruk menindih tubuh Ivone dan penisku pun tercabut lepas dari pantatnya. Kukecup bibir dan pipinya sesekali hingga akhirnya napasku pun kembali teratur.“Hhh.. ahkk.. gimana ya, eh mending nggak jadi aja deh..!” kata dia.“Lho, gimana sih, kenapa sih Vonee..?” tanyaku penasaran.“Udah nanti via SMS aja, dah aku mo kerja dulu,” kata dia singkat.“Ya udah, aku tunggu..” aku menjawab sambil kembali ke ruangan kerjaku.Sepuluh menit kemudian, ketika aku sedang membuat




















