Ada cairan putih di celana dalamku. Bibirnya sedang tidak terlalu sensual.Nafasnya tercium hidungku. Bokeb Apalagi yang dapat tertinggal? Kemudian aku merangkulnya lagi, menyiuminya lagi. Alamak.., jauhnya. Di mana? “ I…i … Ini mksdnya …? Baru saja aku memasang ikat pinggang, Fera menghampiriku sambil berkata,
“ Telepon aku ya..! ”Ya itulah kabar gembira, karena Fera lalu mengangguk. Hangatnya, bdiar begitu, tetap terasa. “ Yang ini atau yang itu..? Aku hanya ditinggali handuk kecil hangat. Aku masih penasaran, dia seperti tanpa ekspresi. Kaki kusandarkan di tembok yang membuat dia bebas berlama-lama membersihkan bagian belakang selangkanganku. Pijitan turun ke perut. ” ujar wanita tadi dari jauh, lalu pergi ke balik ruangan ke meja depan ketika dia menerima kedatanganku.




















