“Ya”, mau kupeluk?”. Bokep STW Kuciumi dan kelentitnyakumainkan dengan lidah. Selesai mandi akumelihat jam menunjukkan pukul 16.45. Kuelus tangannya pelan, semakin ke atas. Dian kubangunkan dan membuat posisi merangkak. Dian membalas perlakuanku. Tangannya mencengkeram tubuhku. Aku duduk di sampingnya dengan posisi yang sama (bersandar di batu), tangan kamisaling bersentuhan sehingga membuat dadaku semakin berdegup kencang.Kuberanikan diri untuk meremas tangannya yang berada di dalam air. Kulihat Dian sedang asyik bermain air di atas sebuah batu besar.“Mandi gih, ntar kesorean lho”, kataku. Aku dan Dian duduk berdua di luar tenda sambil membuat api unggun kecil.Dian bersandar di pundakku sambil memandangi bintang-bintang. Penisku tetap berada dalam vaginanya. Aku berbaring telentangdisamping Dian, tangannya kubawa ke penisku dan kukocok. “Mmm…”, Dian tersenyum sambil merapatkan tubuhnya. Badan dan kepalanya bersandar ke batubesar yang berada di dalam aliran air dengan mata tertutup. Baru tiga bulan aku dan Dian berpacaran, namun aku tidak pernah menyangka akanmelakukan










