“Loh terus?”, Om Ridwan terheran. Kini ia berjumpa Om Ridwan sedang menggandeng seorang gadis muda. Bokep Ojol Diciumnya bibir Om Rudi cukup lama, kemudian diakhiri dengan sapuan lidah. Berpikir apakah dirinya cukup gila untuk menjalin sebuah afffair. “Udah lama Om?”. “Kalo cium bibir di kasur boleh dong?”. IPK-nya disetiap semester hampir tak pernah dibawah 3,0. Direktur di sebuah perusahaan ekspor impor milik orang tuanya. Cinta terdiam sejenak untuk berpikir. Kembali ia mencoba untuk berpikiran positif dengan Om Ridwan, namun itu sepertinya sulit. Khusus untuk ‘aktifitas’ yang satu ini, mungkin tidak satupun dari sahabat Cinta yang akan pernah menyangkanya. “Yakin bisa nunggu?”. Om Ridwan tersenyum lebar. Cinta sedikit berbisik, kemudian berjalan menjauhi kekasihnya. “Maaf Cinta telat”. Jadi kini bola panas kembali berada di pihak Cinta.“Oke minum dulu jusmu, ntar kita mampir ke *** biar kamu pilih sendiri yang kamu mau”, Om Ridwan menyebut salah satu mall khusus barang-barang elektronik
