“Apanya yang besar Sin”, dia memancing reaksiku. Kusodorkan pentilku ke mulutnya, segera pentilku dikenyot2nya, napsuku mulai
memuncak lagi. Bokep batangnya yang tegang berat berayun2 seirama jalannya. Aku memeluk
tubuhnya erat2, demikian pula dia.“Mas, nikmat banget deh masss”, erangku. Akhirnya dia mengenjotkan batangnya dalam2 di meqiku
dan terasa semburan maninya yang hangat didalam meqiku, banyak sekali
muncratnya, bersamaan dengan muncratnya akupun nyampe lagi. Aku gak bisa menahan diri lagi. Aku meremes2 batangnya yang berlumuran mani dan sudah
lemes. Aku jadi tersipu malu. Aku mendesah dan merintih, ketika dia
mengenjotkan batangnya sampe ambles semua aku kembali menjerit,
“Aaaaaaahhhh , Maaaassssssss ..”. Bibirnya
bermain di pentilku, sesekali dia menciumi ketekku, bau keringatnya merangsang
katanya. Suatu saat ketika suamiku akan mendapatkan tugas kantornya selama dua bulan,
malam sebelumnya kita saling berdebat, aku tetap ingin ikut karena dua bulan bukan
waktu yang singkat dan supaya tetep bisa nampung maninya dalam rangka bikin
anak. cepat dan keras.batangnya keluar masuk dengan akhirnya sintia — Terasa meqiku




















