Lidahnya mendarat di tempat-tempat tak terduga yang memberiku sensasi yang luar biasa selain pilinan jarinya pada puting payudaraku. Puting payudaraku yang kanan kini dipilin-pilinnya.Uhhfff…, Kedua puting payudaraku yang sensitif ini menjadi bulan-bulanan mulut rakus Albert, aku merintih dan mengerang sebisaku, keringatku mulai menetes, rasanya sulit sekali untuk bernafas teratur, tiap kali menarik nafas selalu terhenti oleh rasa geli yang menyengat puting payudaraku.Tiba-tiba ia berhenti. Bokep Mom Kali ini, kenikmatan itu mengantarkanku ke alam tak sadar untuk beberapa saat.Cukup lama aku tertelungkup di meja itu, terengah-engah, dibanjiri keringat, lemas sekali seperti setengah pingsan. “Mur, naik ke meja dong?”, Katanya sambil mendirikan tubuhku. Boleh aku masuk?”.“Silakan aja, asalkan kamu nggak keburu pulang”.“Ah, nggak kok, ini kan Jumat, biasanya juga pulang telat”.“Biasanya kemana aja kalau Jumat malam?”.“Paling-paling pergi sama teman-teman main badminton atau basket”.“Oh, seru dong? Tangannya diam di situ, dan dia bilang, “Tuh kan? Aku terpejam, merasakan nikmatnya diriku terombang-ambing




















