“Satu misteri kehidupan yang saya akhirnya singkap hari ini, kadang memang ada dua orang saling mencintai tapi tidak ditakdirkan untuk bersatu, seperti ada jurang yang dalam yang memisahkan mereka, namun pada akhirnya mereka akan menemukan kebahagiaannya di jalannya masing-masing dan bersama pasangannya yang lain yang berada di satu tebing dengan mereka” Hamzah berfilsafat. sambil terus mengulum bibir merahnya. Bokeb Arline mendesah nikmat. Sejenak Arline terdiam. Akhirnya amblaslah kira-kira tiga per empat dari panjang kemaluan Hamzah, dan mulai maju-mundur menggenjot vagina wanita itu. Namun belakangan ini sudah ada sedikit ‘peningkatan kualitas pembicaraan’. perlahan.. Malam ini nginep aja di sini…hujannya juga belum berhenti!” tawar Arline
“Eerrr…Mbak!” Hamzah menepuk pundak Arline yang membelakanginya
“Iya…eeemmm!”
Saat Arline menoleh, Hamzah mencuri sebuah ciuman dan dibopongnya Arline ke arah tempat tidurnya yang berukuran queen size dengan warna serba pink. “Oohhhhhh….Bang, enak Bang…terushhh…saya milikmu malam ini!” desah Arline
Hamzah sedang menciumi leher Arline, tangannya meremas lembut payudara montok




















