Tanpa memberi kesempatan buat Andina untuk beristirahat Martinus langsung menindih tubuh Andina.Dikulumnya bibir Andina dengan ganas, sementara itu kedua tangannya mulai sibuk meremas-remas kedua payudara gadis yang malang itu. “Aaaaaaahhhh…..”, Andina mengerang keras airmatanya kembali mengucur deras dari sudut-sudut matanya, matanya terbelalak menengadah kearah langit-langit kamar yang menjadi saksi akan hilangnya sebuah keperawanan dari sang putri cantik itu.Sejenak Ayung membiarkan batang kemaluannya terbenam keseluruhannya didalam liang vagina Andina, dinikmatinya kehangatan dinding-dinging liang vagina Andina yang berdenyut-denyut itu. Bokeb seketika tubuh Andina menggeliat sebagai tanda penolakan atas perlakuan lelaki kurang ajar ini. Sesampainya didalam Andina tertegun melihat suasanya didalam rumah itu, ruangannya besar-besar namun gelap dan sepi, seperti rumah yang tidak berpenghuni. “Waaahh…indah sekali tubuhmu sayang…”, bisik Ayung sambil menyeringai.Diberinya kesempatan kepada Frans untuk membidikkan kamera hendycam-nya keseluruh tubuh Andina yang hanya dibalut bh dan celana dalam warna putih serta jilbab yang masih menutupi rambutnya.




















