“Eh, kamu kok pinter juga mijetnya Mbak?” pujiku. Gak lama kok”, kataku segera sambil menengkurapkan tubuhku ke tempat tidurnya.“Ya ya Tuan, kaosnya di buka dulu Tuan” kata Mbak Narti sambil mengambil body lotion yang tersedia di kamarnya.Aku membuka T-Shirt dan kembali tengkurap. Film Porno cklak.. Dari jendela kecil itu posisi Mbak Narti terlihat menyamping, kedua buah dadanya mengacung ke depan dengan puting coklat kemerahan. Semburan cairan hangat membasahi ke dua jariku bahkan turun sampai ke telapak tanganku. Sewaktu mengeringkan badannya dengan handuk dia menghadap ke arah jendela kecil tempatku mengintip, aku tercekat menahan nafas. Perlahan penisku mulai bergerak. Tapi tanpa berkomentar dia sudahmenarik tangan kiriku dan mulai meijatnya dari telapak tangan. “Hampir enam puluh Tuan, tapi masih kuat mijet”. “Hampir enam puluh Tuan, tapi masih kuat mijet”. cklak..




















