Pesta 17 Agustus kemarin memang sunguh sukses di kampungku. Vidio XNXX Perutnya yang buncit tak bisa disembunyikan. Aku pengin mengelusi dan mengocok-ocoknya sambil menyaksikannya bagaimana istriku dilanda nikmat orgasmenya saat dientot Pakde Yatno ini.Dengan dengusnya yang cukup meriuhkan kamarku nampaknya Pakde sedang menjemput puncak nikmatnya. Pakde sudah mengambil alih kendali. Kami panggil Pakde karena usianya yang cukup jauh di atas kami. Aku akan ke jendela samping. Lumayanlah untuk memperebutkan Piala Lurah. Dari lubang angin diatas jendela pertama aku bisa melihat ruang keluarga dimana istriku biasanya menghabiskan waktunya di depan TV. Udara Jonggol yang cukup berangin memberikan kesejukan yang nyaman. Dan tubuh istriku nampak menegang dan kemudian berkejat-kejat. Pantesan dia tak bisa ngomong.“Sarung dan kaos singletnya dibuka dulu Pakde, nanti lecek,” istriku mengeluarkan omongan lagi sambil tangannya meraih menarik lepas sarung dan singlet Pakde Yatno.




















