Lebih tepatnya adalah hasratku telah menentukan pilihannya bagi keinginan tubuhku.“Mm.. Bokep Tante Tapi ya..” sesaat dia bingung untuk melanjutkan ucapannya itu. “Ehm.. Sekarang tinggal menunjukan padanya secara eksplisit.“Kenapa.. Masuk aja” aku mengundangnya masuk.Saat yang bersamaan tanpa diundang semua stimulasi yang kuterima hari ini turut memasuki pikiranku dan menentukan keputusan buatku.“Kebetulan aku lewat dan melihat ruangan ibu masih terang.. Gerakan itu sengaja aku lakukan dengan agak demonstratif. Waktu sudah menjelang pukul delapan malam ketika Hendra pamit pulang.Aku sendiri masih asyik mengutak-atik internet explorer-ku sambil menikmati suasana lengang di kantor. Ya jadinya aku sudah lama nggak..” suaranya terhenti ketika kuletakkan kaki kananku diatas pangkuannya.Entah apa yang berada di dalam pikiranku karena saat itu yang tujuanku adalah memuaskan hasrat yang kian menggebu. Terasa hangat ketika lidahnya menjilati betisku. Tubuhnya yang gempal tampak bergerak-gerak mengikuti nafasnya yang berat agak tersengal-sengal serta sebentuk gundukan panjang mirip polisi tidur tercetak jelas di celana satpam-nya




















