Langsung kusedot-sedot putingnya seperti anak bayi kehausan. Tiba-tiba dia menjerit histeris, “Oohh… sshh… sshh… sshh…”
Ternyata dia sudah keluar, aku terus menggenjot pantatku semakin cepat dan keras hingga menyentuh ke dasar liang senggamanya. Bokep Thailand aahh..!” katanya sambil kedua pahanya mulai dijepitkan pada pinggangku dan terus menggoyangkan pantatnya. “Oohh esshhh aaouuw uuhh teeruss.., lebih dalemm, oohhh.. crett.. Dan aku melihat sepertinya pamanku tertarik sekali dengannya, karena aku tahu matanya tidak pernah lepas memandang wajah Ayu. Lalu ia berkata kepadaku, “Ton, mudah-mudahan kita bisa bersatu seperti ini Ton, gua sangat sayang pada elu.”
Aku diam sejenak, lalu kubilang begini, “Gua juga sayang elu, tapi elu mesti janji tidak boleh meladeni paman gua kalo dia nyari-nyari elu.”
“Oke bossss, siap laksanakan perintah..!” katanya sambil memelukku lebih erat. “Aduh sakit Ton, tahan dulu..!” katanya menahan sakit. Lumayan dekat dari tempat kerjaku di Roxymas. Beberapa menit kemudian ia terangsang lagi, lalu tanpa buang waktu lagi




















