“Ahhh,” ia mendesah saat kulakukan itu. Bokep Thailand Kali ini lebih lama daripada yang tadi. Kulihat ia masih berdiri menghadapku dengan senyum di depan stereo set. Tapi kedua lengannya menahan pundakku. Kurasa aku terlalu emosionil.”
“Tak apa-apa,” balasku tersenyum. Entah berapa lama kami berpagutan, dengan kedua lenganku memeluk tubuhnya. Ia.Pagi menjelang. “Sori,” bisikku sekali lagi. Kupejamkan mataku. “Berdiri,” ia berbisik di telingaku. Aku tak bermaksud membuatmu tersinggung.”
Ia menatapku. Kugeser tubuhku mendekat. Bibirnya berbisik-bisik tak karuan. Aku menepikan mobil dan menginjak rem. Kedua lengannya terbuka saat aku berhadap-hadapan dengannya. Kupejamkan mataku, menghisap buah dadanya, dan memainkan jemariku. Kulihat lehernya yang putih bergerak-gerak saat ia menghabiskan setengah dari isi gelasnya. Dengan jemariku, kuraba bulu-bulu kemaluannya yang tersusun rapi.










