Lidahku semakin asyik bermain di liang senggama Santi. Tanganku dengan gemas meremas pinggul dan pantat Santi yang semlohai, buah dadanya juga terus kuelusdan kupilin putingnya, hingga nafsunya kembali bangkit dan langsung menduduki senjataku yang sudah basah oleh pelumas. Bokep Tante Santi semakin mengerang nikmat, rambutku diremas kuat saat klitorisnya kuhisap lembut. Santi terpejam menikmati kecupanku dan bibir sensualnya terbuka, mengundangku untuk melumatnya. Aku mengusap rambutnya yanglebat, perlahan kukecup keningnya, dan terus matanya. Jari-jariku berputar mencari titik g-spot. Aku keluar Sayang..!”
Muncratlah spermaku di dalam kemaluan Santi. Santi pun balas meremas senjataku. Senjataku terasa hangat akibat semburan dari dalam kemaluan Santi, sementara aku sendiri mencoba bertahan sekuat mungkin agar spermaku jangan sampai keluar dulu. Aku lihat pergelangan tanganku, memang baru jam 9 malam, tapi aku masih ingat anak dan istriku yang pasti menungguku.




















