Tidak sampai dua menit sudah tampak ada cairan bening lagi di vaginanya. Jadi konsentrasiku tidak tertuju pada penisku yang sedang dikerjai habis-habisan oleh Ibu Vivi.Naik turun, digoyang ke kiri dan ke kanan, diputar. Bokep Jepang Suara erangannya lebih seru dari yang pertama. Aku masih duduk di kursi tanpa sandaran tangan. Katanya, suaminya paling lama tahan cuma 3 menit. Aku bekerja di bagian EDP sebuah perusahaan swasta di daerah Kuningan, Jakarta. Berhubung dia jarang memakai komputer, maka dia terlihat kaku cara memegang mouse-nya. Sementara tangan kananku melintir putingnya yang satu lagi. Lalu kuusap-usap dengan cinta kasih jari tengahnya. Serta berbulu sedikit pada bagian atasnya saja.Pelahan tapi pasti Ibu Vivi menurunkan pantatnya, “Blesss”. Dengan rok kerja yang masih terangkat dan dipeganginya, dia berbalik ke arahku dengan memperlihatkan bulu kemaluannya yang tipis dan tersenyum.Tidak lama dari vaginanya jatuh lagi campuran maniku dan air kenikmatannya di lantai dan kali ini lebih banyak.
