Baru saja aku masuk ke dalam, aku langsung bertemu dengan Erni, dia hendak mencium bibirku, tapi kulengoskan mukaku. “Kamu menyukainya kan, jalang, kamu suka penisku dalam anusmu, iya kan?” “Oh ya Bud, kamu tahu itu!” Aku berdiri mematung di sana tanpa mampu bereaksi, terlalu shock untuk mengatakan atau melakukan sesuatu dan hanya menyaksikan pemandangan mengejutkan ini.Istriku, yang aku bersedia mati untuknya, sedang melakukan anal seks dengan lelaki ini, sebuah hal yang kuinginkan tetapi tak pernah mau dia lakukan bersamaku. XNXX Jepang Aku pikir itu mungkin milik temannya. ***** Hari ini seakan berlalu dengan sangat lambat, akhirnya jam 11 siang tiba. Persetan dengan semua itu. Memberinya apa yang seharusnya hanya untukku. Aku terpaku memandangnya mengayunkan bongkahan pantatnya yang indah, kepalanya menggantung ke bawah dan sekujur tubuhnya bermandikan keringat mengisyaratkan pada lelaki ini agar memberinya lebih lagi.Air mata mengaburkan pandanganku dan kedua kakiku seakan direkat pada lantai membuatku tak bisa




















