Aku melihat ke bawah dan kudapati Ami sedang mengarahkan penisku ke mulutnya dan segera saja dihisapnya. Kupandangi tubuhnya. Bokep India Kutelusuri lekuk tubuh Irma dengan tanganku sampai pada vaginanya yang tak berambut, dan menyelipkan jariku padanya. Aku berusah untuk mendorongnya lebih dalam lagi, tapi terasa ada yang menahan gerakanku. Kudorong pintunya agar lebih terbuka.“Apa yang kalian lakukan?”“Sedang menunggu Papa.” Eva menjawab dan mendekat lalu menarik tanganku agar masuk.“Kami membiarkan Papa minggu kemarin, tapi akhir pekan ini Papa tak akan dapat lolos dengan mudah.”“Sudah Papa bilang. Eva harap penis Papalah yang kedua.” aku membungkuk dan mencium Eva, bibir kami seakan melebur bersama, sebuah ciuman yang sempurna.Sementara itu, Ami masih mengoralku. Sakit, Pa!” katanya dengan mata yang berkaca-kaca. Apa yang kusaksikan ini jauh lebih baik dari yang kubayangkan. Aku lihat pertandingan bola, dan mereka melakukan apa yang biasa mereka kerjakan di hari Minggu sore.Sisa seminggu itu normal-normal saja.











