Kamu sudah berpikir?” tanyanya penuh harap.“Ya udah deh, Pak. Bokep Barat argh..” Pintaku.Lalu, Ia mulai memasukkan penisnya perlahan-lahan. Pijatannya terasa nyaman.Tanpa sengaja tangan Pak Yudhi menyentuh buah dadaku. Saya masih perawan Pak.. Ada yang mau saya sampaikan mengenai kenaikan kelasmu.” Katanya serius.“Kenapa harus ke rumah Bapak? Terlihat otot-ototnya yang menawan.“Kamu tegang ya, San? Saya sih maklum aja.” Kataku.Sayapun masuk ke dalam rumah itu. Aku semakin bernafsu dibuatnya. Kamu kan sudah kenal cukup dekat sama bapak.” Katanya sambil tersenyum.“Bukannya takut, Pak. eh.. Saya kan dari keluarga pas-pasan.”“Tidak.. Saya tulus kok membantumu. Akupun berteriak..“ARGH..” Inilah orgasmeku yang pertama dengan guruku.Setelah perasaanku tenang menikmati sisa-sisa rasa orgasme tadi. Lu kapan ada waktu? Bagaimana ya Pak. Apa bapak bisa membantu agar nilai matematika saya mencukupi agar naik kelas?” Kataku sambil teringat kondisi kedua orangtuaku di rumah yang untuk hidup saja pas – pasan, apalagi mau menanggung biaya sekolahku yang harus bertambah 1
