Kakinya diluruskan hingga menyentuh telapak kakiku.“Tapi kalau ketahuan.. Bokep viral Blazer bekerja ia lepas, dan ditenteng bersama tugas kerjanya. Saat itu ia memintaku untuk bertemunya di sebuah wartel dekat pertigaan di seberang kantornya. Eksanti memandang memandangku, lalu membocorkan ke belakang aku membuka pantalon warna hitam yang aku kenakan. Akhirnya Eksanti mengalah. Di kantor.., di rumah.. Ketika kami telah berada di kamar cottage itu, Eksanti tampak jadi pendiam. Lagian kalaupun bisa, aku tidak ingin bermimpi tentang kamu, Santi”, jawabku pura-pura memelas. Namun aku tak peduli. Tanpa berhenti mendekat, telapak tangan kini sudah berada di sisi payudaranya. Mata kami berpandangan.Wajahku perlahan mendekati wajah, mencari tahu, semakin dekat dan tiba-tiba menghadap ke depan sehingga mulutku mendarat di pipinya yang mulus.Kedua tanganku kini bergerak aktif pada tubuhnya. Aku lalu berbisik ke telinganya, jika aku ingin memeluknya dalam keadaan seperti ini mimpiku. Mas, kamar Santi lagi berantakan nih!” Eksanti lalu menutup pintu di
