Dan begitu sampai ke gundukan bukit kemaluannya yang membusung, lidahku segera menyeruak masuk ke dalam celah sempit yang tadi kulihat berwarna merah jingga. Link Bokep Kembali lidahku menyeruak masuk ke dalam gundukan bukit kemaluan Neng Shinta. Aku juga semakin leluasa menghunjamkan batang kontolku ke dalam lubang kemaluannya.Gerakan pantat Neng Shinta seperti kesetanan. Pagi itu aku kembali menyetubuhi tubuh anak majikanku beberapa kali hingga aku benar-benar puas.Semenjak kejadian di malam itu. Neng Shinta hanya pasrah dan dengan terpaksa ia menikmati rahimnya aku tusuk dengan batang kontolku berulang kali. Dadanya yang putih turun naik seiring dengan napasnya yang begitu teratur. Tubuhnya terus berkelojotan selama beberapa saat lalu gerakannya semakin melemah dan akhirnya kedua pahanya terkulai lemah menyandar di punggungku. Aku tahu ia amat menyesali atas apa yang terjadi malam itu, terlihat dari air matanya yang keluar saat aku berpesta di atas tubuhnya yang telanjang.Kulihat air mata mulai mengembang di pelupuk




















