Mataku melotot tak yakin bersama penuh ketidaktahuan & ngerti seluruh ini.“Ada apa ini, apa-apa ini ini..? Bokep Barat Kalian ingin merampokku..?” tanyaku protes menonton Tami telah menodongkan pistol automatic yg di lengkapi bersama peredam nada itu ke arah kepalaku.“Ya. Tidak Sedikit teman-temanku yg mengidolakan dirimu lho Mas. Ayo Mas, dua temanku telah tidak sabar nungguin Mas. Tetapi, di tempat ini, kami memasang sekian banyak camera video yg kami setel dengan cara automatic. Saya masihlah terangsang atas perlakuan mereka.“Ouh, amat agung & panjang. Fans atau pecinta, terlebih jurnalis itu yakni jalur yg tak boleh kulawan. Agar kubawakan pialanya.. Kita tentu terpuaskan. tak ada lilin. nikmat sekali. hmm.., 18 senti. Mengapa..?”“Sori Mbak. “Kenapa tak diangkat, Bang..?” bertanya sopir taxi yg sekilas melihatku melalui spionnya.
