Aku tiga kali menggelengkan kepala ke kiri dan kanan sebelum ia akhirnya berhasil mencaplok bibirku dan melumatnya. Kini aku hanya bisa mengutuk diri ku sendiri yang kini harus memuaskan nafsu bos bejatku ini. Bokep STW kan belom diapa-apain…kamu udah gak tahan pengen dientot kan Lus?” ejek pak Herman mengetahui daerah kewanitaanku sudah lembab oleh lendir kenikmatan.Jari tengahnya kini mulai menyelusuri belahan vaginaku, sekali-kali ditekannya wilayah itu sehingga aku tidak tahan untuk mendesah. Disinilah bentuk tekanan pria biadab ini padaku.“Gak usah malu-malu gitu manis, yang kaya gini biasa kok, semua karyawati cantik di sini udah pernah ginian sama saya!” katanya dekat telingaku, “termasuk Helen, temanmu itu hehehe…”“Pak…tolong lepasin saya…jangan kaya gini, saya mohon” aku mengiba padanya agar dia tidak melanjutkan aksi bejatnya sekaligus terhenyak mendengar bahwa Helen ternyata juga salah satu korban si botak tak tahu diri ini.Namun pria itu hanya tersenyum, sebuah senyum yang membuatku makin muak.“Apa nya




















