Aku menerima saja, karena dari dulu semenjak ia masuk ke jurusanku, aku memang sudah ingin jadi pacarnya. “Akkhhh…” kami berdua sama-sama keluar, kukeluarkan spermaku di luar, karena takut dia hamil. Video bokep Desahannya semakin keras, dan tiba-tiba dia berhenti. Dia balas dengan senyum. Kami tertidur lelap sampai pagi di kasurnya sambil berpelukan dengan tidak berpakaian karena pakaian kami tertinggal di ruang tengah dan malas mengambilnya karena sudah capek. Aku memang sudah ikutan fitness sejak kelas 2 SMU, tak heran kalau aku lebih terkenal karena badanku yang bagus dibanding kegantenganku. Langsung saja kubisikkan padanya bahwa aku juga betul-betul menginginkannya jadi pacarku sejak awal bertemu. Dengan cepat kumasukkan buku yang sekiranya akan dipakai ke dalam tas, karena takut terlambat. Kutekan lebih keras. “Kalo mau minum, ambil aja sendiri, soalnya pembantuku sedang sakit, dia lagi tiduran di kamarnya.”
Cukup lama aku belajar sambil menunggunya dan akhirnya aku bosan dan melihat-lihat majalah yang
