Kami asyik berpacu sampai akhirnya tubuh Inne kembali mengejan kuat dan dari mulut Inne keluar jerit tertahan, “aahh”. Bokep Tobrut Saya merasa inilah saatnya saya orgasme. Ia cuma memandang sambil tersenyum penuh arti. Inne langsung mendekap saya dan berbisik, “Kamu hebat. Terima kasih. Inne orgasme lagi dan itu berlangsung selama setengah menit, selama itu pula vaginanya berkontraksi seperti memijat penis saya. Inne menggerak-gerakkan pinggulnya dan saya merasakan bibir kemaluannya yang tebal dan basah menggosok-gosok penis saya. Saya nafsu sekali dan akhirnya saya ikut menggerakkan pinggul saya seirama dengan gerakan pinggul Inne. Dengan panik saya membalikkan badan saya. Jari saya, saya masukkan ke celana dalamnya sampai saya menemukan belahan kemaluannya. Kamu juga harus dapet!” kata Inne, sambil tiba-tiba mencium bibir saya dengan nafsu. Ah, Inne rupanya nafsu sekali. Saya mengangguk lemah. Entah mengapa saya ingat istri saya.




















