Itu yang kurasakan saat menatap wajahnya. Bokep Live Lalu tiba-tiba ia tertawa kecil. “Shit,” bisikku, membuka mata, menundukkan tubuhku, lalu menciumi buah dadanya. Kudengar ia mendesah dan mengerang setiap aku mengusap bibir kemaluannya. Instrumental Love Songs. Semua yang sudah kulalui. Tapi kerutan di alisnya menghilang, saat lengannya terulur ke arahku. Terus terang saja, aku benar-benar jengkel. “Ada apa?” tanyaku. Aku menekan pedal gas dan menyetir, tanpa sedikitpun tahu kemana aku harus menuju. Kutekan tubuhku ke tubuhnya, hingga separuh tubuh kami bertindihan di atas sofa. Kurasakan kehangatan kulitnya dan kelembutan tubuhnya membuatku nyaman. Ia menoleh dan memandangku. Jangan bergerak. Kegelian bercampur kenikmatan membuatku terbang ke awang-awang imajinasiku. Persetubuhan pertamaku. Dengan gerakan yang mengesalkan, ia lalu mendorong tubuhku menjauh menggunakan kedua tangannya. Di depan mataku, saat ia membuka pahanya, kulihat sesuatu yang membuatku terpana sesaat. Aku menepikan mobil dan menginjak rem. Ia lalu mengulurkan lengannya dan mengelus pipiku dengan jemarinya.




















